TUHAN
Alif lam mim’
Siapa.......?
Apa........?
Dimana.......?
Bagaimana.......?
Wujud nyata......maya.....?
Dzat
Agung, Suci, Akbar
Maha diatas segala
Perkasa, penguasa,pengasih dan penyayang, pengampun dan penghukum
sembilan-sembilan nama
atau masih lebih..?
Tak bisa , sulit dan tak mungkin
Untuk melihat-Nya
Tapi bukan mustahil
Ada diantara segala yang ada
Hadir diantara semua yang hadir
Dekat pada yang dekat
Dan jauh dari yang jauh
Ghaib adalah pintu
Menuju ke titik terang
Sembilan puluh sembilan
Nama terindah
Genap seratus
Adalah
Menyatu dengan mahluknya
AKU
Aku adalah ketidak pastian,
yang bernafas dengan udara kebimbangan
Segala yang kuanggap benar adalah salah
Pikiran, impian maupun perbuatan
Diamku adalah kemelut, yang tak henti-hentinya
Tuk menggeliat,bergolak dan membara
Aku adalah puncak gunung yang sepi, tenang dan kokoh
terkadang juga
begitu angkuh melawan kerasnya badai kenyataan
ledakan jiwaku menggelegar menghancurkan segala isi
rimba-rimba kesombongan
Aku adalah samudera luas yang membentang dengan berjuta
Misteri dan kehampaan
Aku adalah mutiara bersepuh debu dan kotoran menjijikkan
Diamku adalah gerak
Gerak mundur kebelakang, tuk maju melesat kedepan
Sahabatku adalah kesendirian, sepi dan kebosanan
Musuhku adalah setan-setan pemuja kebusukan dan kemunafikan
Yang berjubah keangkuhan
bersenjatakan kepicikan
dan bertopeng kemuliaan
Anakku adalah karya
kata-kata, suara , gerak dan warna
yang kusimpan dalam telur-telur besi
Menunggu tuk pecah menetas
Sekarang, besok, lusa atau setelah aku hilang terkubur
Oleh waktu
Aku adalah kau, dia, dan mereka.
LUKISAN
Lukisan adalah cermin kehidupan
Saat goresan pensil mengawali kisah
Tumpahan cat mewarnai langkah
Dan bingkai emas mengakhiri perjuangan
Lukisan adalah seni abadi
Sebagai prasasti kejujuran hati
Tak hanya dilihat, tapi juga dirasakan
Seperti itulah kehidupan
Kadang terasa membosankan
Terkadang juga mengagungkan
Lukisan adalah peta takdir dari Tuhan
TAMAN HIDUP
Terbaring berselimut beku
Sembunyi diantara hamparan lebat
rimba raya
Beratap kabut bertahta misteri
Di bumi Argopuro yang luas membentang
Terdiam membisu
Di bawah bayang-bayang matahari
Dan semerbak harum
Dewi Rengganis
Taman hidup adalah sahabat
Bagi jiwa-jiwa suci
Yang mencari jati diri
Atau sekedar mencari inspirasi
Taman hidup adalah nyawa
Bagi indahnya alam Argopuro
Laut diatas gunung
Berpantai lumpur dan akar-akar rumput
Dunia lain
Yang menyimpan lembar-lembar misteri
Dan sejarah yang pasti berulang
MALAM
Kembali tiba saat-saat yang sunyi
Senyap tak bersinar, tak berpendar cahaya bintang
Hanya jejak-jejaknya saja yang terpantul lewat bulan
Suara jangkrik menggonggong keras
Memecah keheningan
Monoton
Menemani monolog yang sedang berlangsung
Tetes akhir kopi dan asap rokok turut bersanding
Sesekali desir angin menyapa kulit
Suara pucuk-pucuk bambu yang saling menggores
turut menyentuh senyapnya pikiran
Tak lagi kutemui selain saat-saat seperti ini
Membawaku kedunia sufi
Yang mistik dan penuh misteri
Menguak berjuta rahasia ilahi
Oh...malam
Engkau adalah sajadahku
Yang kuhampar diatas menara perenungan
Engkau...adalah tempat perjanjian
Antara aku dengan-Nya
Tuk saling bertemu
Berdua berdekatan
Diantara jutaan pasir yang terlelap
Aku adalah salah satu butirnya yang masih terjaga
Menanti terjangan ombak
yang kan membawaku
Tenggelam dalam samudera kemakrifatan
DIAM
Tak bergerak
Hanya terdiam saja
Masih bernafas
Berteman lamunan dan khayalan
Memendam semangat yang membara
Tapi masih beku oleh keraguan
Yang merupakan musuh bagi kenyataan
Kubunuh saja diri ini
biar kutunggu jiwa-jiwa pemberani yang kan
Merasuk dan membangkitkan
Ah......tidak...!!!
Biarlah diam ini menjadi energi
Yang kelak kan meledak
Jauh melampaui kenyataan saat ini
Hingga aku tak dianggap mati
LARI
Berlarilah sekuat tenagamu
Lalui tajamnya kerikil dan kencangnya badai yang menghadang
Biar kulompati tembok-tembok kenyataan
Kuhiraukan derasnya hujan dan halilintar
Kita lewati genangan darah dan air mata
karena jauh disana, menunggu kejayaan
yang tak mungkin terbaca oleh akal
karena kau dan aku hanyalah tawanan
yang terkekang oleh jaman
dan terpancung oleh ketakutan
Keberanian adalah senjata
Keyakinan adalah pasukan
Dan kejujuran adalah jubah
Tuk meraih mimpi-mimpi
Menjadi kemenangan yang nyata
0 komentar:
Posting Komentar